Penggunaan Laboratorium Maya Rumah Belajar Sebagai Alternatif Kegiatan Praktikum Di Masa Pandemi
Semenjak Virus Covid-19 masuk ke Indonesia pada awal tahun 2020 yang lalu. Kegiatan pembelajaran di sekolah berubah drastis. Sekolah yang biasa dilaksanakan tatap muka mendadak dirubah menjadi sistem daring. Jangankan untuk sekolah, untuk keluar rumah pun siswa merasa was-was karena resiko penularan yang cukup besar, hal ini bisa terjadi dimana saja dan dengan siapa saja.
Sekolah-sekolah berubah sunyi, hanya guru yang diizinkan datang kesekolah. Pembelajaran dilakukan dengan sistem daring menggunakan berbagai macam aplikasi yang fenomenal seperti Google Classroom, microsoft teams, WA, dan aplikasi lainnya. Namun tidak semua guru yang bisa memahami hal tersebut termasuk juga dengan siswa.
Tak ada lagi target untuk pencapaian kurikulum, semua orang hanya fokus berfikir bagaimana cara keluar dari masa pandemi ini. Kurikulum darurat pun menjadi opsi bagi sekolah yang ingin tetap mempertahankan kulitas mereka walaupun melakasanakan pembelajaran dimasa pandemi.
Sebagai Guru Biologi, kegiatan BDR atau PBM daring memang bisa jadi solusi untuk kegiatan pembelajaran siswa, Namun untuk kegiatan yang bersifat praktek saya sendiri belum menemukan formula yang terbaik dalam mengatasi masalah ini. Untuk kegiatan praktikum seharunya dibutuhkan praktek secara langsung, apalagi alat dan bahan-bahan yang digunakan tidak mudah didapatkan, jikapun ada alat-dan bahan tersebut termasuk bahan-bahan yang berbahaya.
Salah satu kegiatan praktikum Biologi Dikelas XII yakni adalah materi praktikum tentang Enzim katalase. Untuk melakukan kegiatan praktikum ini dibutuhkan alat dan bahan yang cukup sulit saya cari, Jikapun ada bahan dalam praktikum ini seperti HCL, NaOH, dan Sianida (CN) merupakan zat kategori beracun. Jika tidak diawasi penggunaanya makan akan berakibat fatal pada keselamatan siswa.
Berdasarkan permasalahan diatas, laboratorium Maya merupakan solusi yang palin tepat untuk mengatasi kedua persoalan tersebut. Pertama Praktikum dapat kita lakukan dari rumah ataupun disekolah. dan Kedua dengan praktkum Maya, kita bsia menghindari resiko dari paparan zat beracun yang kita gunakan pada saat praktikum tanpa mengurangi makna praktikum itu sendiri.
Dengan menggunakan laboratorium maya siswa dapat melakukan kegaiatan praktikum amndiri dari rumah. Guru tinggal memfasilitasi siswa jika ada bertanya, sehingga peran guru sebagai fasilitator pembelajaran bisa terwujud.
Secara pribadipun saya sangat merasa terbantu dengan adanya Virtula Lab ini, karena setelah 6 tahun menjadi guru Biologi Di SMA N 1 labuhanhaji, saya baru bisa melaksanakan kegiatan Praktkum pada materi tersebut karena pada laboratorium IPA kami tidak tersedia alat dan bahan yang cukup untuk melaksanakan beberapa kegiatan praktikum.
Link Laboratoium Maya Rumah belajar: https://vlab.belajar.kemdikbud.go.id
Praktek dengan Laboratoim Maya sudah saya terapkan dibeberapa kelas, terutama kelas XII MIPA 2 yang saya bimbing dalam tahun ajaran ini. Semoga Laboratorium Tumah Belajar bisa menjadi solusi bagi Guru-Guru lainnya yang mengalami permasalahan yang sama dengan apa yang saya alamai saaat ini.
Post a Comment